Salah satu korban kekerasan anak dibawah umur dalam kasus perusakan rumah doa GKSI PAdang digendong oleh orang tuanya
LANGGAM.ID- Dinas Sosial Kota Padang memberikan layanan pemulihan psikologi atau trauma healing bagi 30 anak korban dalam insiden penyerangan dan perusakan rumah doa jemaat umat Kristen dari Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) Anugerah Padang di Padang Sarai, Kota Tangah pada Minggu (27/7/2025) lalu.
Kepala Dinas Kota Padang Heriza Syafani mengatakan pihaknya telah mengirimkan petugas ke lapangan untuk mendata anak yang terdampak atau pun menjadi korban dalam insiden rumah doa itu.
“Sejak dari Rabu kemarin kami mulai memberikan layanan trauma healing bagi anak, sekitar 30 anak dengan rentang usia dari 5 tahun sampai 10 tahun,” ujar Heriza.
Ia menyebutkan, kondisi anak sejauh ini sudah kembali pulih, terlihat dari cara anak-anak yang sudah mampu berkomunikasi dan bersosialisasi pada saat sesi trauma healing yang dilakukan dengan psikolog dari Dinas Sosial.
Syafani mengatakan pendampingan psikologis untuk trauma healing akan diberikan sesuai dengan kondisi anak. Mulai dari tiga kali pertemuan hingga tujuh kali pertemuan.
Harapan, Syafani menambahkan, melalui layanan trauma healing ini anak-anak tersebut kembali pulih secara mental, sehingga kembali bisa beraktivitas seperti semula.
Sebelumnya, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meninjau langsung pelaksanaan trauma healing kepada anak-anak tersebut. Ia meminta pemerintah daerah memastikan anak-anak bisa kembali pulih dari trauma kejadian itu.
Selain itu, itu Gibran juga menyerahkan sejumlah kepada anak-anak korban kekerasan berupa perlengkapan belajar seperti buku, alat tulis serta pakaian.
Dalam kasus ini Polda Sumbar juga telah meringkus sembilan orang terkait kasus penyerangan dan perusakan rumah doa GKSI itu. "Sembilan orang telah kita amankan untuk diperiksa lebih lanjut," ujar Wakapolda Sumbar Brigadir Jenderal Solihin. (FX)