Langgam.id – Kota Padang menyambut hari jadinya yang ke-356 tahun ini dengan cara yang tak biasa. Bukan sekadar seremoni, perayaan tahun ini menjelma menjadi ajang kolaboratif berskala internasional yang menyatukan energi kreatif dari berbagai sektor dan lapisan masyarakat.
Dengan mengusung semangat keterbukaan dan partisipasi publik, Pemerintah Kota Padang menghadirkan Hari Jadi Kota Padang (HJK) sebagai momentum bersama. Tak hanya menjadi milik pemerintah, perayaan ini dibentuk melalui kerja sama dengan warga, komunitas, pelaku usaha, seniman, hingga tokoh nasional dan internasional.
“Tahun ini kami ingin peringatan HJK tidak hanya menjadi agenda pemerintah. Kami buka ruang selebar-lebarnya bagi masyarakat untuk berpartisipasi,” ujar Asisten II Setdako Padang, Didi Aryadi, dalam kegiatan Diseminasi HJK 356 di Youth Center Padang, Jumat (1/8/2025).
Agenda HJK 356 dirancang meriah sekaligus bermakna. Berbagai kegiatan seni, budaya, olahraga, ekonomi kreatif, hingga forum keagamaan dan global akan menghiasi pekan perayaan dari 3 hingga 10 Agustus 2025.
Namun atmosfernya sudah terasa sejak awal bulan, diawali dengan aksi bersih pantai bersama umat lintas agama serta fun run “Run for Princess” yang diikuti ribuan perempuan dari berbagai komunitas.
Dua acara berskala besar menjadi magnet utama dalam rangkaian ini, yaitu Rakornas Indonesia Creative Cities Network (ICCN) dan Musyawarah Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI).
ICCN akan dihadiri langsung oleh Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefsy Harsya, Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, serta tokoh internasional seperti Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria dan selebritas nasional Raffi Ahmad.
Sementara DMDI akan membawa perwakilan dari lebih 23 negara, menegaskan posisi Padang sebagai simpul penting budaya dan keagamaan dunia Melayu dan Islam.
“Kehadiran DMDI dan ICCN ini membawa pesan kuat bahwa Padang telah diakui sebagai kota yang strategis dalam peta nasional dan global,” tegas Didi Aryadi didampingi Kadis Pariwisata Yudi Indra Syani.
Menambah semarak perayaan, kapal layar legendaris milik TNI AL, KRI Bima Suci, akan bersandar di Teluk Bayur, membawa serta kadet dari Indonesia dan negara sahabat. Momen ini bukan hanya menjadi atraksi maritim, tapi juga simbol kerja sama internasional yang terus tumbuh.
Tak ketinggalan, rangkaian acara lainnya seperti Padang Fashion, Padang Great Sale, Xploria Expo, pameran UMKM, Badminton Executive-Legislative, lomba fotografi, Makan Bajamba, dan Festival Telong-Telong dirancang agar menjangkau seluruh lapisan masyarakat, dari anak muda hingga tokoh adat.
Menurut Didi, perayaan ini bukan sekadar peringatan, tapi juga cerminan arah pembangunan Kota Padang: religius, berbudaya, kreatif, dan berorientasi masa depan. Pemerintah berharap semangat kolaborasi ini menjadi energi baru untuk membawa Padang melangkah lebih jauh di panggung nasional dan internasional.
“Yang paling penting, kami ingin memastikan perayaan ini berdampak nyata. Inklusif, meriah, dan membawa manfaat,” tutup Didi.
Hari Jadi Kota Padang ke-356 tak sekadar menjadi catatan sejarah, melainkan panggung bersama untuk membangun masa depan. (*/f)