Potensi Ketengakerjaan Di Kabupaten Bungo

2 years ago 13

Bungo-Masalah ketenagakerjaan adalah suatu masalah pokok yang harus di hadapi oleh setiap daerah.  Jumlah penduduk yang terus menigkat tanpa di ikuti pertambahan lapangan pekerjaan  selalu menjadi pemicu menjamur nya tingkat pengangguran.

Setiap daerah sangat membutuhkan generasi  penerus yang  terampil dan mandiri sebagai sumber  daya manusia berkualitas yang berfungsi  sebagai tenaga pembangunan suatu daerah. Dalam perencanaan pembangunan, data mengenai ketenagakerjaan memegang peranan yang sangat penting karena tanpa tenaga kerja tidak mungkin proses pembangunan dapat terlaksana dengan baik karena data tenaga kerja dapat dijadikan acuan pemerintah dalam merencanakan pembangunan di masa yang akan datang. Ketenagakerjaan merupakan  penduduk yang berada dalam usia kerja, sedangkan menurut UU nomor 13 tahun 2003  bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah  setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna  menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun  barang dan jasa  baik untuk emenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat, .

Pendudukan yang digolongkan tenaga kerja  jika  penduduk tersebut telah memasuki usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur  15 tahun – 64 tahun.Angka pengangguran sangat terkait dengan permasalahan ketenagakerjaan. Ada tiga macam jenis pengangguran  menurut  waktu kerja dan  menurut penyebabnya  pertama pengangguran terselubung  merupakan tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu,  kedua dikenal dengan istilah setengah menganggur  yaitu tenaga kerja yang  yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada  lapangan pekerjaan , biasa nya tenaga kerja setengah menganggur ini  merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu , dan yang ketiga pengangguran terbuka  adalah tenaga kerja yang sungguh sungguh tidak  mempunyai pekerjaan .

pengangguran antara lain pertama faktor musim seperti sektor pertanian  dan musim liburan, ada nya hambatan  atau ketidak lancaran bertemu nya pencari kerja dan  lowongan  kerja  sehingga hilang nya kesempatan untuk memperoleh lowongan kerja tersebut, rendah nya aliran investasi , rendah nya tingkat keahlian , diskriminasi dan besar nya angkatan kerja tidak seimbang  dengan kesempatan kerja. Hal ini dapat menimbulkan dampak buruk seperti timbul nya kemiskinan, pengangguran dapat menghilangkan keterampilan, makin beragam nya tindak pidana kriminal, meningkat nya jumlah anak jalanan, pengangguran dapat menimbulkan  ketidakstabilan sosial dan politik, terganggu nya  kondisi psikis seseorang, terjadi nya penurunan pendapatan perkapita / penerimaan negara dan meningkat nya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah karena  masyarakat harus menanggung sejumlah biaya sosial  karena ada kaitan erat antara peningkatan pengangguran dan kesejahteraan dan dapat meningkatnya tindakan kejahatanMasalah ketenagakerjaan dan pengangguran di Kabupaten bungo  berdasarkan data yang dikumpulkan oleh BPS .

Tahun2020  penduduk usia kerja  di kabupaten bungo didominasi oleh penduduk angkatan kerja  sebesar 64, 89 persen sedangkan 35, 11 persen bukan angkatan kerja. Tingginya jumlah penduduk angkatan kerja di suatu wilayah  mengindikasikan besar nya pasokan tenaga kerja yang tersedia untuk  memproduksi barang dan jasa  dalam perekonomian suatu wilayah. Sementara itu dilihat dari perkembangan  selama empat tahun terakhir  jumlah angkatan kerja di Kabupaten bungo selalu menunjukkan angka lebih tinggi di bandingkan jumlah bukan angktan kerja tahun 2017 sebesar 168. 733 hingga tahun 2020 sebesar 179.151 sedangkan penduduk bukan angkatan kerja sebesar 87.357 di tahun 2017 meningkat menjadi 96.933 di tahun 2020. Berdasarkan jenis kelamin  pada tahun 2020 angkatan kerja berjenis kelamin laki laki  sebesar 66 persen dan perempuan 34 persen, hal ini menunjukkan  bahwa laki laki  lebih banyak terlibat  dalam produktivitas ekonomi dibandingkan perempuan.

Persentase penduduk kabupaten bungo  usia 15 tahun ke atas  yang bekerja di dominasi oleh penduduk laki laki sebesar 66, 35 persen dan prempuan 33, 65 persenIstilah pengangguran terbuka merupakan mereka yang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan  karena merasa putus asa dan mereka yang sudah mempunnyai pekerjaan  tetapi  belum memulai nya, tercatat   sebanyak 5, 94 persen dari keseluruhan angkatan kerja, 3, 13 persen  diantara nya belum pernah bekerja  dan 2, 81 persen sudah pernah bekerja. Pengangguran terbuka berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi yang di tamatkan  diketahui bahwa pengangguran terbuka tertinggi merupakan tamat SMA/SMK sebesar 48, 77 persen sedangkan tamatan Universitas / Akademi  memiliki persentase yang lebih rendah  yaitu sebesar 8, 31 persen. Sedangkan  untuk tingkat pendidikan lainya  tidak ada atau tidak termasuk kedalam klasifikasi angka pengangguran terbuka. Penduduk bukan angkatan kerja  didominasi oleh penduduk perempuan  sebesar 77 persen dan laki laki 23 persen faktor yang mempengaruhi nya antara lain  masih bersekolah, mengurus rumah tangga dan melaksanakan kegiatan lainnya. 64, 54 persen mengurus rumah tangga , 20, 34 persen  bersekolah dan 15, 12 persen kegiatan lainnya.Berdasarkan lapangan usaha  penduduk Kabupaten Bungo  sebagian besar bekerja di sektor pertanian  sebesar 43 persen, Perdagangan besar  dan eceran ; Reparasi mobil dan sepda motor serta penyediaan makan minum  18 pesen, jasa 17 persen , Pertambangan, Pengadaan gas dan listrik, pengadaan air, konstruksi, Transportasi , informasi  16 persen dan komunikasi  dan industri pengolahan 5 persen.Tingkat Partisipasi  Angkatan Kerja  (TPAK) mengindikasikan besar nya persentase penduduk usia kerja  yang aktif secara eknomi  di suatu negara/ wilayah.

Semakin tinggi TPAK  menunjukkan bahwa  semakin tinggi pula pasokan tenaga kerja  ( labour supply) yang bersedia untuk memproduksi  barang dan jasa dalam suatu perekonomian. Selama tahun 2017 – 2020 mengalami  fluktuasi .

Read Entire Article
Pekerja | | | |