Ilustrasi hujan. [foto: canva.com]
Langgam.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana alam, terutama selama musim hujan. Cuaca yang tidak bersahabat dapat menyebabkan berbagai kejadian, seperti pohon tumbang, banjir, dan longsor, yang berpotensi membahayakan keselamatan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi kemungkinan bencana yang dapat terjadi kapan saja. Ia mengingatkan warga untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah dan segera melaporkan jika menemukan kondisi darurat.
“Warga diminta tetap waspada dan melaporkan keadaan darurat sesegera mungkin agar dapat ditangani dengan cepat,” ujar Hendri, kemarin.
Untuk mempermudah koordinasi dan respons cepat, Pemerintah Kota Padang telah menyediakan berbagai saluran komunikasi darurat. Saluran ini dirancang untuk memudahkan masyarakat melaporkan kejadian bencana atau meminta bantuan. Beberapa saluran yang tersedia antara lain nomor darurat 112 untuk panggilan langsung. Lalu Telepon BPBD Kota Padang melalui nomor (0751) 778775, WhatsApp di nomor 085891522181, dan radio komunikasi pada frekuensi 170.300 MHz.
Komitmen Pemerintah Kota Padang dalam memberikan layanan tanggap darurat bertujuan untuk meminimalkan dampak buruk dari bencana. Hendri juga mengingatkan bahwa koordinasi dan kesiapsiagaan merupakan langkah penting yang harus dilakukan bersama-sama oleh seluruh elemen masyarakat.
“Dengan kerja sama dan kesiapan kita semua, dampak buruk bencana dapat ditekan seminimal mungkin,” ungkapnya.
Selain itu, Hendri mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berada di luar rumah, terutama saat cuaca tidak menentu. Ia juga meminta warga untuk proaktif menjaga lingkungan sekitar, seperti memastikan saluran air tidak tersumbat dan melaporkan potensi bahaya di lingkungan masing-masing.
“Kesadaran dan langkah kecil dari setiap warga sangat berarti dalam upaya mengurangi risiko bencana,” tutup Hendri. (*/Yh)
