Langgam.id – Drama, emosi, dan adrenalin memuncak di Stadion GOR Haji Agus Salim, Padang, Kamis (17/4/2025), saat Semen Padang FC mencetak kemenangan epik 3-2 atas PSIS Semarang di lanjutan Liga 1 2024/2025. Laga penuh ketegangan ini tak hanya diwarnai gol-gol dramatis di masa injury time, tapi juga kontroversi karena dua gol tuan rumah dianulir oleh VAR.
Pertandingan berjalan sengit sejak menit awal. Meski babak pertama berakhir tanpa gol, atmosfer panas mulai terasa ketika PSIS membuka skor lebih dulu di menit ke-62 lewat tendangan Septian David Maulana yang memaksimalkan umpan dari Sudi Abdallah.
Namun, keunggulan itu hanya bertahan empat menit. Semen Padang langsung membalas lewat Firman Juliansyah yang menyambar umpan Cornelius Stewart, mengubah skor menjadi 1-1 dan membakar semangat publik Padang.
Tak berhenti di situ, Kabau Sirah balik memimpin di menit ke-71. Kali ini, Muhammad Ridwan menjadi aktor utama dengan penyelesaian matang hasil kreasi Rosad Setiawan. Semen Padang unggul 2-1, dan Stadion GOR Haji Agus Salim pun bergemuruh.
Meski demikian, sorotan utama justru datang dari teknologi VAR. Dua gol Semen Padang kembali bersarang di gawang PSIS, namun keduanya dibatalkan wasit usai peninjauan VAR—masing-masing karena offside dan pelanggaran dalam proses build-up. Keputusan ini sempat membuat panas para pemain dan suporter tuan rumah.
Ketegangan mencapai puncak di masa injury time. PSIS kembali menyamakan kedudukan menjadi 2-2 lewat gol dramatis dari Sudi Abdallah di menit ke-90+6. Saat harapan Semen Padang nyaris pupus, muncullah bek asal Slovenia, Tin Martic, yang menjadi penyelamat.
Melalui sundulan tajam di menit ke-90+8, Tin memanfaatkan situasi sepak pojok untuk mencetak gol penentu. Gol itu menjadi klimaks luar biasa yang memastikan kemenangan 3-2 bagi tuan rumah, sekaligus menyulut euforia luar biasa di tribun penonton.
Meski berhasil mengamankan tiga poin penting, posisi Semen Padang di klasemen sementara belum berubah. Mereka masih bertengger di peringkat ke-17 dengan 25 poin, kalah selisih gol dari PSIS yang satu tingkat di atasnya di posisi ke-16. (*/Yh)