InfoLanggam – Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani melakukan pertemuan dengan Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Abdul Roni Angkat di Jakarta.
Pertemuan ini menjadi langkah konkret Bupati Annisa dalam memperkuat fondasi ekonomi berbasis perkebunan, mendorong industrialisasi hasil pertanian. Serta memastikan kesejahteraan petani melalui pengelolaan yang produktif, berkelanjutan, dan berdaya saing.
Dalam pertemuan dengan Dirjen Perkebunan tersebut, dibahas berbagai langkah strategis untuk memperkuat sektor perkebunan di Dharmasraya yang menjadi salah satu penopang utama ekonomi masyarakat.
Pada kesempatan itu, Annisa menyampaikan enam agenda penting yang akan ditindaklanjuti oleh Pemkab Dharmasraya bersama Kementerian Pertanian.
Salah satunya adalah rencana pendirian pabrik kelapa sawit melalui dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Untuk itu, Pemkab Dharmasraya tengah menyiapkan proposal lengkap beserta data pendukung.
Selain itu, Annisa juga menyampaikan rencana koordinasi dengan PTPN untuk penjajakan kerja sama pendirian pabrik kelapa sawit di wilayah Dharmasraya.
Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah hasil perkebunan masyarakat, membuka lapangan kerja baru, serta memperkuat hilirisasi industri sawit daerah.
Terkait keberlanjutan dan produktivitas perkebunan rakyat, Annisa juga mengusulkan pembaruan data program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) berdasarkan umur tanam, dengan target minimal 1.000 hektare per tahun.
Menurut Annisa, data yang akurat dinilai penting agar program PSR lebih tepat sasaran dan berdampak langsung pada peningkatan produksi petani sawit.
Dalam kesempatan yang sama, Annisa juga menyerahkan surat resmi kepada Ditjen Perkebunan terkait SK Menteri ATR/BPN mengenai perpanjangan HGU di beberapa wilayah Dharmasraya.
Surat tersebut dimaksudkan agar dapat ditelaah oleh Tim Ditjen Perkebunan dengan dukungan data teknis dari Pemkab Dharmasraya untuk memastikan keberlanjutan pengelolaan lahan perkebunan.
Annisa juga mengajukan usulan program peningkatan sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasarana, serta bantuan pupuk kepada BPDPKS. Usulan ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas petani dan mendorong peningkatan produktivitas sektor perkebunan.
Selain fokus pada kelapa sawit, pertemuan juga membahas tindak lanjut proposal pengembangan kopi seluas 2.000 hektare, yang direncanakan dalam bentuk bantuan bibit dan penanaman.
Program ini menjadi bagian dari strategi diversifikasi komoditas unggulan daerah guna memperluas basis ekonomi masyarakat tani Dharmasraya.
Dirjen Perkebunan Abdul Roni Angkat menyambut baik berbagai usulan tersebut dan menyatakan kesiapan pihaknya untuk memberikan dukungan teknis serta memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah.
“Dharmasraya memiliki potensi besar di sektor perkebunan. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah daerah, pusat, dan masyarakat, program-program ini bisa menjadi penggerak utama ekonomi rakyat,” ucap Abdul Roni Angkat. (*)
















































