Langgam.id — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengambil langkah strategis untuk mengurai kemacetan kronis di kawasan Padang Lua, Kabupaten Agam. Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, memimpin rapat pembahasan rencana penataan kawasan dan pembangunan infrastruktur di ruang rapat Istana Gubernur, Jumat (24/10/2025).
Pertemuan yang dihadiri Bupati Agam Benni Warlis, jajaran Balai Jalan, Balai MCKTR, OPD Provinsi dan Kabupaten Agam, serta camat dan wali nagari setempat itu difokuskan pada pencarian solusi konkret dan berkelanjutan bagi kemacetan yang selama ini menghambat mobilitas warga dan distribusi barang di jalur utama Padang–Bukittinggi.
“Alhamdulillah, setelah mendengar berbagai masukan, kita sepakat mengambil langkah bersama untuk mengatasi kemacetan di Padang Lua. Kita akan menata kembali pasar dan melanjutkan pembangunan bypass Bukittinggi–Koto Baru. Dengan kolaborasi yang kuat, insyaallah masalah ini bisa kita atasi bersama,” ujar Mahyeldi seusai rapat.
Dari hasil pembahasan, disepakati dua langkah utama sebagai solusi terbaik. Pertama, penataan dan revitalisasi Pasar Padang Lua sebagai langkah jangka pendek untuk menertibkan aktivitas perdagangan agar tidak mengganggu arus lalu lintas.
Kedua, melanjutkan proyek pembangunan bypass Bukittinggi–Koto Baru sebagai solusi jangka panjang yang diyakini mampu memperlancar arus kendaraan antarwilayah.
Opsi pembangunan underpass atau flyover yang sebelumnya sempat diusulkan akhirnya tidak diteruskan. Kawasan Padang Lua diketahui berada di zona rawan gempa dan patahan aktif, sehingga pembangunan underpass dinilai berisiko tinggi terhadap keselamatan. Adapun rencana flyover juga tidak memungkinkan karena posisinya berada di atas jalur rel kereta api yang tidak mendapat izin dari PT KAI dengan alasan keamanan.
Bupati Agam, Benni Warlis, menyambut baik kesepakatan tersebut. Ia menilai kedua langkah yang diambil merupakan kombinasi ideal antara penanganan cepat dan solusi berkelanjutan. “Revitalisasi pasar penting untuk jangka pendek, sementara bypass jadi solusi jangka panjang agar arus transportasi lebih lancar,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Nagari Padang Lua, Jufri, menyampaikan harapan masyarakat agar proyek bypass dapat segera diselesaikan. Ia mengungkapkan bahwa jalur bypass atau ring road tersebut sebenarnya sudah direncanakan sejak lama, dan kini hanya tersisa sekitar 1,2 kilometer yang belum rampung.
“Kalau bypass ini diteruskan sampai Pasar Amur, kemacetan di Padang Lua bisa diselesaikan tanpa harus membangun underpass atau flyover yang berisiko. Kami mohon perhatian dari Bapak Gubernur dan Bapak Bupati agar ini jadi prioritas,” kata Jufri.
Kesepakatan rapat tersebut akan menjadi dasar perencanaan teknis lanjutan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten. Pemprov Sumatera Barat juga berencana mengajukan dukungan ke DPR RI, DPD RI, serta instansi terkait agar proyek dapat segera direalisasikan.
Gubernur Mahyeldi menutup pertemuan dengan optimisme bahwa langkah bersama ini akan membawa perubahan signifikan bagi masyarakat. “Insyaallah, langkah ini akan mengurai kemacetan dan membuat kawasan Padang Lua lebih tertib, aman, dan nyaman bagi masyarakat,” ujarnya.


















































