Langgam.id — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama PT Pertamina bergerak cepat memulihkan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) yang sempat terganggu di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dalam beberapa hari terakhir. Upaya percepatan distribusi dilakukan untuk mengatasi antrean panjang kendaraan dan memastikan ketersediaan energi bagi masyarakat tetap terjamin.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi langsung dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), serta Pertamina untuk mempercepat normalisasi pasokan.
“Pemprov Sumbar tidak tinggal diam. Kita sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan Pertamina agar distribusi BBM di Sumbar bisa segera pulih,” ujar Mahyeldi di Padang, Sabtu (8/11/2025).
Menurut Mahyeldi, keterlambatan pasokan BBM disebabkan oleh kendala cuaca di jalur distribusi laut yang menghambat pengiriman dari terminal utama ke wilayah Sumbar. Sejak 6 November, Pertamina mulai melakukan pemulihan stok dengan mempercepat suplai dari sejumlah terminal pendukung.
“Pertamina sudah mengoptimalkan jalur darat sebagai alternatif, dengan dukungan pasokan dari terminal BBM di Siak, Jambi, dan Sibolga. Langkah ini diharapkan mempercepat distribusi ke SPBU di berbagai daerah,” kata Mahyeldi.
Ia menegaskan, pemerintah provinsi terus memantau situasi di lapangan dan menjaga komunikasi intensif di semua level, termasuk dengan Wakil Menteri ESDM, untuk memastikan proses pemulihan berjalan lancar.
“Secara stok sebenarnya tidak ada masalah karena Sumbar sudah mendapat tambahan kuota. Hanya saja, kendala teknis di distribusi membuat pasokan sempat tersendat. Kami minta masyarakat tetap tenang karena pemulihan sedang berlangsung dan hasilnya mulai terlihat,” ujarnya.
Gubernur menambahkan, pemerintah akan selalu hadir untuk menjamin kebutuhan dasar masyarakat, terutama energi. “Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah dan Pertamina, insya Allah pasokan BBM akan segera kembali normal,” kata Mahyeldi.
Kepala Dinas ESDM Sumbar, Helmi, menambahkan Pertamina telah menambah 20 unit armada mobil tangki dengan total kapasitas angkut 320 kiloliter untuk mempercepat pengiriman ke SPBU di seluruh Sumbar.
“Sejak 7 November, Integrated Terminal Teluk Kabung juga beroperasi 24 jam penuh. Dengan langkah ini, kecepatan penyaluran meningkat sekitar 16 persen dari kondisi normal,” ujar Helmi.
Ia menyebutkan Dinas ESDM bersama Pertamina dan aparat daerah terus melakukan pemantauan agar tidak terjadi hambatan baru di lapangan. Helmi juga mengimbau masyarakat agar menggunakan BBM secara bijak dan tidak melakukan pembelian berlebihan.
“Pertamina juga telah membuka saluran pengaduan melalui Call Center 135 bagi masyarakat yang menemukan indikasi penyalahgunaan atau pelanggaran dalam penyaluran BBM,” ujarnya.
Dengan langkah cepat pemerintah dan Pertamina, antrean panjang kendaraan di sejumlah SPBU di Sumbar mulai berangsur berkurang, dan penyaluran BBM diperkirakan kembali normal dalam waktu dekat.


















































