Langgam.id – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria memberikan kuliah umum di depan ratusan civitas akademika Universitas Andalas (UNAND) di Gedung Convention Hall, Kampus Limau Manis, Jumat (13/6/2025).
Dony yang merupakan putra asli Sumatra Barat itu memaparkan materi bertajuk 'Membangun Triple Helix Baru: Kolaborasi Universitas – BUMN – Danantara untuk Kedaulatan Indonesia'.
Ia menyampakan bahwa perlunya kolaborasi yang erat antara tiga sektor yang disebut sebagai "triple helix" yakni akademisi, BUMN, dan Danatara yang menjadi Badan Pengelola Investasi dan membawahi 800 lebih entitas BUMN untuk meningkatkan ekonomi dan kedaulatan bangsa.
Dalam paparannya, Dony Oskaria menekankan urgensi "Triple Helix Baru" ini sebagai sebuah "seruan zaman". Ia menjelaskan bahwa di era globalisasi yang bergerak cepat dan disrupsi teknologi yang tak mengenal ampun, sinergi antara universitas, industri (BUMN), dan pemerintah bukan lagi pilihan, melainkan syarat mutlak.
Ia menegaskan bahwa hanya bangsa yang mampu menyatukan kekuatan akademik, daya dorong industri, dan arah kebijakan publik dalam satu tarikan napas strategis yang akan bertahan—bahkan unggul—di kancah global.
"Triple Helix bukan lagi konsep menara gading. Ia harus menjelma menjadi jembatan emas menuju kedaulatan. Kedaulatan ilmu, kedaulatan ekonomi, dan pada akhirnya, kedaulatan bangsa," tegas Dony Oskaria.
Selain itu, ia juga menjelaskan terkait kehadiran Lembaga Investasi Danantara yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto, untuk mengoptimalkan pengelolaan BUMN.
"Danantara hadir tidak hanya untuk menghimpun laba, tetapi mengusung cita-cita besar mencapai kedaulatan bangsa dengan menghadirkan investasi dan pembukaan lapangan kerja, melalui pengelolaan BUMN yang lebih profesional," jelasnya.
Ia mengatakan sovereign wealth fund atau lembaga investasi Danantara sudah lazim ada di berbagai negara untuk mengelola BUMN-nya. Di Singapura misalnya, ada Temasek yang mengelola ratusan perusahaan milik negara. Begitu juga dengan Malaysia yang memiliki Khazanah.
Dony menyebutkan pihaknya bertekad menjadikan Danantara sebagai motor pertumbuhan untuk menggerakkan ekonomi. Karena dengan dana kelolaan yang merupakan laba dari BUMN itu, bisa mendanai berbagai proyek investasi di dalam negeri.
"Sektor-sektor baru akan tumbuh terutama hilirisasi, maka kampus harus juga merespon ini. Kami bertekad menjadikan Danantara sebagai motor pembangunan," jelasnya.
Rektor UNAND Efa Yonnedi mengatakan kuliah umum ini bukan sekadar kunjungan seremonial, melainkan momen "pulang kampung intelektual" bagi Dony Oskaria.
Ia mengungkapkan bahwa Dony Oskaria pernah menjadi bagian dari keluarga besar Unand, tercatat sebagai mahasiswa Akuntansi di Fakultas Ekonomi – yang kini menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAND.
"Meski tak menuntaskan studinya di sini, namun ruh keilmuan dan semangat kampus ini semoga tetap melekat dalam perjalanan karier Pak Dony," ujar Rektor Efa.
Ia menambahkan bahwa momen ini adalah penyatuan kembali antara kampus dan alumninya untuk bersama-sama membangun ekosistem pendidikan tinggi yang berpihak pada kedaulatan ilmu, ekonomi, dan bangsa.
Rektor menegaskan komitmen UNAND sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) untuk terus berbenah dan memperkuat perannya dalam pembangunan bangsa. Ia menyadari bahwa untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, peran universitas tidak cukup hanya sebagai pusat pembelajaran, tetapi harus menjadi motor inovasi dan transformasi sosial-ekonomi.
"Untuk itulah kami menyambut baik setiap peluang kolaborasi dengan BUMN dan Danatara sebagai pelaku usaha strategis nasional," ungkapnya.
"Kami percaya bahwa BUMN bukan hanya mitra industri, tetapi juga mitra strategis dalam membangun SDM unggul, membangun riset terapan, dan memperkuat hilirisasi inovasi. Di sinilah Triple Helix Baru menjadi jembatan yang menjanjikan masa depan Indonesia yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian." jelas Efa.
Hadir dalam kesempatan ini sejumlah direksi BUMN, Direktur Utama PT Semen Indonesia (SIG) Indrieffouny Indra, Plt Direktur Utama PT Semen Padang Pri Gustari Akbar, Komisaris sejumlah BUMN dan anak usaha. Mantan Rektor UNAND dan pejabat lainnya di lingkungan Universitas Andalas. (*/f)