Resmi Dilantik, Sekda Sumbar: Tuntaskan RPJMD, Kawal Program Prioritas dan Perkuat Pelayanan

1 day ago 11

Langgam.id — Baru saja resmi dilantik sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat (Sekdaprov Sumbar), Arry Yuswandi, langsung menyampaikan komitmennya untuk bekerja cepat dan tepat dalam menghadapi berbagai tantangan strategis daerah.

Arry menyampaikan, dirinya menyadari, ada sejumlah tugas berat yang perlu dituntaskannya bersama jajaran dalam waktu dekat. Pertama adalah menuntaskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 yang proses finalisasinya tengah berjalan.

“Tugas pertama yang mendesak adalah menyelesaikan RPJMD 2025–2029. Ini mesti cepat karena akan menjadi acuan bagi kita dalam pembangunan lima tahun ke depan,” ujarnya usai dilantik sebagai Sekdaprov Sumbar di Auditorium Gubernuran, Jumat (13/6/2025),

Lalu yang kedua, ia juga akan berfokus terhadap upaya peningkatan ekonomi daerah. Menurutnya ini perlu menjadi perhatian serius, sebab target pertumbuhan yang ingin dicapai Provinsi Sumbar berada di kisaran 5 hingga 6,5 persen, sehingga menuntut kolaborasi kuat antar sektor dan sinergi dengan pemerintah pusat.

“Kita harus kerja keras, kerja cerdas, dan kerja bersama. Pertumbuhan ekonomi harus didorong dari sektor-sektor unggulan seperti pertanian, pariwisata, transportasi, dan perdagangan,” katanya.

Kemudian yang ketiga, ia menyebut akan mengawal ketat pelaksanaan Program Unggulan (Progul) Gubernur Mahyeldi dan Wakil Gubernur Vasko Ruseimy. Arry menyebut totalnya ada 8 Progul, nantinya setiap OPD akan dimintanya untuk tidak bekerja sendiri-sendiri, tetapi berkoordinasi dalam kerangka besar visi “Sumatera Barat Madani yang Unggul dan Berkeadilan.”

“OPD kita minta jangan kerja di zona nyaman. Harus ada akselerasi. Program yang menyentuh masyarakat langsung harus menjadi fokus. Progul ini harus jalan sesuai harapan,” tambahnya.

Lalu yang keempat, terkait efisiensi anggaran. Arry akan mengingatkan seluruh OPD agar menerapkan prinsip efektif, efisien, dan berbasis hasil (outcome-based) dalam pengelolaan anggaran. Menurutnya itu penting, untuk mensiasati pembiayaan kebutuhan di tengah keterbatasan fiskal yang dihadapi daerah saat ini.

“Kondisi keuangan negara dan kita di daerah tidak mudah. Maka setiap rupiah harus punya manfaat. Jangan sampai ada belanja pemerintah yang tidak berdampak langsung pada masyarakat,” tegasnya.

Selanjutnya yang kelima, ia juga bertekad untuk mensukseskan program nasional di daerah, seperti Sekolah Rakyat. Sebab, program itu digagas pemerintah untuk mengatasi kesenjangan pendidikan dan sosial.

“Terkait sekolah rakyat, kita sudah mengusulkan beberapa lokasi ke Kementerian Sosial. Tinggal menunggu proses verifikasi,” ungkapnya.

Kendati merealisasikan semua itu tidak mudah, namun ia percaya dengan komitmen yang kuat dan sinergitas lintas sektor, tantangan itu akan dapat terselesaikan secara optimal.

“Kalau sehari bisa 25 jam, mungkin itulah gambaran waktu yang dibutuhkan ke depan. Tapi saya siap. Karena ini amanah dan kehormatan besar bagi saya, tentu untuk menuntaskan semua itu, saya berharap mendapat dukungan dari semua pihak, baik dari internal maupun eksternal,” pungkasnya sambil tersenyum. (*/f)

Read Entire Article
Pekerja | | | |