Langgam.id— Ribuan jamaah memadati Lapangan Plaza Kantor Pusat PT Semen Padang, Jumat (6/6/2025), untuk menunaikan Salat Idul Adha 1446 H. Takbir dan tahmid menggema mengiringi salat dua rakaat yang dipimpin Ustaz Riko Febrianto sebagai imam, dan H. Fardi Rahman, Lc., M.Sy. sebagai khatib.
Jajaran manajemen perusahaan turut hadir, di antaranya Plt Direktur Utama PT Semen Padang Pri Gustari Akbar, Direktur Keuangan dan Umum Oktoweri, serta Komisaris Khairul Jasmi. Kehadiran para pimpinan ini menjadi bentuk komitmen perusahaan untuk terus menjalin kedekatan dengan masyarakat dan karyawan, termasuk dalam momentum keagamaan.
Dalam sambutannya, Pri Gustari menyampaikan bahwa Idul Adha adalah momen spiritual yang sarat makna, khususnya tentang keikhlasan, ketaatan, dan pengorbanan. Ia mengajak jamaah untuk meneladani keteguhan iman Nabi Ibrahim AS dan ketaatan Nabi Ismail AS terhadap perintah Allah SWT.
"Peristiwa yang dialami Nabi Ibrahim dan Ismail mengajarkan pentingnya ketaatan mutlak kepada Allah serta kesiapan untuk berkorban demi kemaslahatan yang lebih besar. Mari jadikan Idul Adha sebagai sarana memperkuat iman, meningkatkan ketakwaan, dan membangun solidaritas sosial,” ujarnya.
Pri menambahkan, sebagai bagian dari SIG sekaligus industri strategis nasional, PT Semen Padang yang merupakan produsen semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara sejak 1910, memiliki tanggung jawab sosial untuk senantiasa hadir bagi masyarakat.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui berbagai program sosial dan keagamaan, seperti pembangunan masjid, santunan anak yatim, dukungan dakwah Islam, serta pemberdayaan ekonomi umat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan UPZ Baznas Semen Padang.
Tahun ini, perusahaan menyalurkan 34 ekor sapi kurban ke sejumlah wilayah operasional, seperti Lubuk Kilangan, Pauh, dan Lubuk Begalung, serta ke perwakilan di Dumai, Aceh, dan Bengkulu.
“Ini adalah agenda rutin tahunan sebagai wujud kepedulian sosial sekaligus bagian dari syiar Islam. Kami berharap kegiatan ini dapat mempererat hubungan antara perusahaan dan masyarakat,” tutur Pri.
Ia juga menyampaikan harapan agar seluruh pemangku kepentingan terus memberikan dukungan dan doa demi keberlangsungan serta inovasi PT Semen Padang sebagai kebanggaan masyarakat Sumatera Barat.
Keteladanan dan Pengorbanan Nabi Ibrahim
Dalam khutbah bertajuk "Meneladani Nabi Ibrahim AS dalam Perjuangan dan Pengorbanan", Ustaz Fardi Rahman menggambarkan perjalanan hidup Nabi Ibrahim sebagai sosok teladan dalam dakwah, kesungguhan, dan pengorbanan demi meraih ridha Allah SWT.
Ia menuturkan, berbagai ujian yang dihadapi Nabi Ibrahim—dari keluarganya yang menyembah berhala, konfrontasi dengan Raja Namrud, hingga perintah menyembelih anaknya, Ismail—menjadi bukti pertolongan Allah bagi hamba-Nya yang istiqamah dan berserah diri.
Tiga momen utama disorot dalam khutbah tersebut. Pertama, perjuangan Nabi Ibrahim melawan kesyirikan dan tirani, termasuk peristiwa pembakaran oleh Namrud yang justru menjadi mukjizat ketika api menjadi dingin dan menyelamatkannya.
Kedua, kisah penyembelihan Ismail yang menunjukkan kepatuhan total kepada Allah. Saat Nabi Ibrahim hendak menyembelih putranya, pisau tak mampu melukai leher Ismail. Allah kemudian menggantinya dengan seekor domba jantan sebagai bentuk kasih sayang dan ujian keimanan.
“Peristiwa kurban ini menjadi simbol ketaatan dan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah SWT,” ujar Ustaz Fardi.
Ketiga, perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk membangun Ka'bah dan menyeru umat manusia agar menunaikan ibadah haji. Seruan itu dikabulkan Allah hingga terdengar ke seluruh penjuru dunia, bahkan oleh generasi yang belum lahir.
“Kisah Nabi Ibrahim mengajarkan kita pentingnya memiliki salimul aqidah (akidah yang lurus) dan matinul khuluq (akhlak yang kokoh). Kita diajak menjadi pribadi yang siap berkorban dan senantiasa menegakkan nilai-nilai Islam,” tutup dai yang dikenal luas di Sumatera Barat ini. (*/f)