Langgam.id - Momen wisuda biasanya menjadi momen persembahan seorang anak untuk orang tua yang telah memberikan dukungan selama proses perkuliahannya. Dan biasanya momen wisuda juga menjadi momen orang tua merayakan kesuksesan anaknya dalam menyelesaikan pendidikan.
Namun, ada yang menarik pada prosesi wisuda ke-83 Universitas Bung Hatta (UBH) Sabtu (17/5/2025).
Ayah dan anak justru diwisuda di hari yang sama dan dilantik oleh Rektor Universitas Bung Hatta Prof. Diana Kartika dan berhak menyandang gelar Magister Ilmu Hukum dan Sarjana Hukum di Gedung Bung Hatta Convention Hall, Kampus 1 Universitas Bung Hatta, Ulak Karang.
Adalah Syaflizar Nasution, SH.MH dan Silvia, SH adalah _ father and daughter couple at this graduation, sama-sama menyelesaikan studi di Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta. Sang Ayah menyelesaikan prodi Magister Ilmu Hukum, dan anaknya menyelesaikan Sarjana Hukum.
Syaflizar Nasution, meraih gelar Magister Ilmu Hukum dengan IPK 3.82 dengan judul tesis Peranan Polres Pasaman Barat dalam Penanggulangan Tindak Pidana Penambangan Tanpa Izin dengan dosen Pembimbing Dr. Uning Pratimaratri, SH.,MHum dan Dr Deaf Wahyuni, SH.,MH. Sedangkan putrinya Silvia menyelesaikan Sarjana Hukum dengan IPK 3. 76 dengan skripsi berjudul Kajian Yuridis Perkara PTUN Nomor 27/G/2016/PTUN/PDG dalam Penyelesaian Sengketa Pembebasan Sementara dari Jabatan Fungsional Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Pasaman Barat dengan dosen pembimbing Dr. Sanidjar Pebrihariati R., SH.,MH.
Peran ganda sebagai Wakapolsek Gunung Tuleh, Polres Pasaman Barat, sebagai suami dan sebagai ayah, Syaflizar mengaku ada tantangan dalam menyelesaikan kuliah, tetapi semangat menyelesaikan tugas akhirnya tak pernah pudar, di tengah tanggungjawab antara kampus, institusi kedinasannya dan rumah tangga.
Ia bangga dan bersyukur putrinya juga bisa lulus tepat waktu. Capaian keberhasilan ayah-anak ini tidak luput dari dukungan keluarga, teman, kerabat, dan para pembimbingnya.
"Bisa lulus dan wisuda bersama-sama anak merupakan kebahagiaan dan berkah tersendiri bagi saya sekeluarga. Saya dan Silvia saling memotivasi dalam proses penulisan tesis dan skripsi. Ini menjadi energi positif tersendiri, karena ketika mengerjakan bisa bersama-sama dan saling menguatkan hingga jadi terpacu untuk wisuda bersama," ucap Syaflizar. (*/f)